A Z K A V E I R O: Puisi Hati
Tampilkan postingan dengan label Puisi Hati. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi Hati. Tampilkan semua postingan
5

Puisi - Saat Gema Takbir Bergema


30 hari sudah kita lalui dengan berpuasa,
dan kini kita telah berada di penghujung bulan Ramadhan yang mulia.

Waktu terasa berjalan begitu cepat,
sekejap telah membawa kita menuju hari yang bahagia.

Gema takbir sudah berkumandang di seluruh dunia,
terdengar jelas hingga keseluruh penjuru dunia.

Mendengar kumandang takbirMu,
hati ku luluh,
seketika teringat akan dosa setahun yang lalu.

Mendengar gema takbirMu,
bergetar hati ini,
tak sabar menyambut hari kemenangan yang tiba esok hari.

Esok hari kita kan memulai kehidupan yang baru,
sebagai pribadi baru layaknya seorang bayi yang suci.
Menyongsong masa depan dengan sepenuh hati.

Selamat tinggal tamu agung,
semoga kita kan berjumpa lagi di tahun mendatang.
0

Puisi - Ditemani Bintang

Ditemani Bintang

Sendiri aku bermenung di temani bintang
Ku terbayang akan dirimu ,,,,,,,,,,,,,,,,,kasih
Mengapa kau bergitu cepat pergi
Ku menderita disini
Mengapa bergitu cepat Kau ambil dia dari diriku Tuhan
Tereyuh batin ini Tuhan

Kesendirian ini ,ku lihat bintang berkedip
Ku lihat dirimu melembai-lambai kasih
Memanggilku dengan noda indah diwajahmu
satu rangkap garis menyejukan hatiku

Sekarang semua hilang di renyuh mimpi
hanya ada sebuah kenyataan bahwa dirimu sudah tiada
Sekarang yang hanya bisa ku lakukan membayangi tanpa bisa ku gapai
Sekarang tingilan aku sendiri bersemayam
bersama bintang
0

Puisi - Kehendak Tuhan


Kehendak Tuhan


Haruskahku teteskan air mata ini.?
Demi sebuah cinta yg tlah mmbuat luka.!
setianya malam,
Setianya bulan,
Setianya bintang,
Selalu mendengar jeritan hati ini…
JeritKu :
Malam, taukah kau ku sangat menyayanginya.?
Bulan, taukah kau ku sangat mencintanya.?
Bintang, taukah kau ku sangat merindukannya.?
Tuhan, persatukan kembali kami dalam lingkar cinta.
0

Puisi - Aku Bukan Puitis

 Aku Bukan Puitis

Sebelumnya telah kukatakan
Aku bukanlah puistis atau pujangga
Yang suka merangkai kata
Menulis bait bait kata,dan menjadika kalimah syahdu
Aku hanya mengeluarkan kata Dari hati…
Ku salurkan lewat kedua tanganku
Tuk merangkainya diatas kanvas putih
Yang dulu lama tak tek tersentuh
Oleh pena jemari nakal ku
Tak tau entah sampai kapan
Kata ini berakhir……
Walau terkadang rasa itu hilang
Melayang terbang selaksa angan angan
Bercampur amarah pedih luka
Atau tangisan dalam tertawa…(hahahahahahahahah)
Untuk mengukir kedalam satu kalimat
Dan ku jadikan sya’ir
Kedalam puisiku buat hati yang melara…………
Back to Top